Berita

Fakultas Ushuluddin IDAQU Tambah Deretan Doktor: Dr. Hilman Rosidi Raih Gelar Doktor dari Universitas Al-Azhar, Mesir

Jakarta, 4 November 2025 — Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan. Salah satu dosennya, Dr. Hilman Rosidi, Lc., M.A., berhasil meraih gelar Doktor (Ph.D.) dari Universitas Al-Azhar, Mesir, salah satu universitas Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia dengan predikat Martabat Syaraf Ula (Summa Cumlaude). Pencapaian ini semakin istimewa karena Dr. Hilman Rosidi juga meraih penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik dalam ajang Apresiasi Wisudawan dan Wisudawati PPMI Mesir Tahun 2025, yang digelar pada 4 November 2025 di Kairo, Mesir. Acara tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo. Tujuannya adalah memberikan penghargaan kepada mahasiswa Indonesia yang berprestasi, mendorong semangat keberlanjutan studi, serta mempererat sinergi antara komunitas akademik Indonesia dan lembaga pendidikan Islam internasional di Mesir. Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU, Dr. Mohamad Mualim, Lc., M.A., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian akademik tersebut. “Kami bersyukur dan berbangga atas pencapaian Dr. Hilman Rosidi. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga kebanggaan seluruh sivitas akademika Fakultas Ushuluddin IDAQU. Semoga ilmu yang diraihnya dapat memperkaya khazanah keilmuan Islam di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi para dosen serta mahasiswa lainnya,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU, Dr. Ida Kurnia Shofa, M.Ag., turut memberikan apresiasi atas prestasi tersebut. “Keberhasilan Dr. Hilman Rosidi menjadi doktor dan meraih penghargaan di Al-Azhar menunjukkan bahwa dosen-dosen Fakultas Ushuluddin memiliki komitmen tinggi terhadap keunggulan akademik. Ini memperkuat posisi IDAQU sebagai institusi yang terus melahirkan cendekiawan Muslim berintegritas dan berwawasan global,” tutur Dr. Ida. Dengan bertambahnya Dr. Hilman Rosidi dalam jajaran doktor di Fakultas Ushuluddin, IDAQU semakin menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan kualitas akademik, penelitian, dan kontribusi ilmiah dalam studi-studi keislaman yang relevan dengan tantangan zaman.

Fakultas Ushuluddin IDAQU Tambah Deretan Doktor: Dr. Hilman Rosidi Raih Gelar Doktor dari Universitas Al-Azhar, Mesir Read Post »

Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Hadiri Cleveringa Lecturer 2025: Menyoal Islam dan Kecerdasan Buatan di Era Disrupsi

Jakarta Selatan, 4 November 2025 — Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta, Dr. Mohamad Mualim, Lc., M.A., menghadiri undangan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI dalam kegiatan Cleveringa Lecturer 2025 yang mengangkat tema “Reclaiming the Future in the Age of AI: Islam, Disruptive Technologies, and the Need for Future Literacy.” Acara yang digelar di Jakarta Selatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi masa depan (future literacy) bagi dunia pendidikan Islam. Menurut beliau, lembaga pendidikan Islam harus berperan aktif dalam menyiapkan generasi yang tidak hanya cakap secara teknologi, tetapi juga memiliki fondasi etika dan spiritual yang kuat dalam menghadapi perkembangan Artificial Intelligence (AI). Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama yang berkompeten di bidangnya, yaitu Prof. Bart Barendregt dari Leiden University, Prof. Dr. phil. Sahiron, M.A. selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), serta Dr. Baiq Hana Susanti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Para narasumber membahas tantangan dan peluang integrasi nilai-nilai Islam dalam era disrupsi teknologi serta pentingnya kesadaran kritis terhadap arah perkembangan AI di tengah masyarakat Muslim global. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Mohamad Mualim menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya forum akademik berskala internasional ini. “Kegiatan seperti Cleveringa Lecturer sangat penting bagi perguruan tinggi Islam. Ini menjadi ruang refleksi bersama tentang bagaimana Islam dapat memberi arah dan nilai dalam kemajuan teknologi, khususnya AI. Kita tidak bisa hanya menjadi pengguna, tetapi harus menjadi bagian dari pihak yang memberi makna pada perkembangan teknologi itu sendiri,” ujarnya. Lebih lanjut, Dr. Mualim menegaskan bahwa kehadiran IDAQU dalam forum tersebut merupakan bentuk komitmen untuk terus memperkuat integrasi antara ilmu agama, sains, dan teknologi, sesuai dengan visi Fakultas Ushuluddin dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan dan adaptif terhadap zaman. “Ke depan, Fakultas Ushuluddin IDAQU akan terus mendorong riset dan kajian yang menempatkan teknologi sebagai bagian dari khazanah keilmuan Islam, bukan sesuatu yang terpisah dari nilai-nilai ketuhanan,” tambahnya. Dengan kehadiran para akademisi lintas negara dan bidang, Cleveringa Lecturer 2025 menjadi ajang penting untuk memperluas perspektif global dan memperdalam diskursus etika Islam dalam dunia digital.

Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Hadiri Cleveringa Lecturer 2025: Menyoal Islam dan Kecerdasan Buatan di Era Disrupsi Read Post »

Mahasiswa Ushuluddin IDAQU Jakarta Raih Penghargaan Pemimpin Muda 2025

Azriel Dwi Putra, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta semester 7 asal Kepulauan Riau, berhasil meraih penghargaan Pemimpin Muda 2025. Kegiatan ini di selenggarakan oleh akademi pemimpin muda. Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang penghargaan kepemimpinan muda tingkat nasional yang diselenggarakan di Kota Serang Dalam acara tersebut, Azriel menerima piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh panitia dan disaksikan oleh sejumlah tokoh akademik. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprah mahasiswa yang dinilai aktif, inspiratif, dan memiliki kontribusi nyata dalam bidang kepemimpinan serta kegiatan sosial. Azriel mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini.“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkontribusi, terutama dalam menebar semangat kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman,” ujarnya. Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta,Dr. Mohamad Mualim, Lc., MA., turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut.“Prestasi yang diraih Azriel menunjukkan bahwa mahasiswa Ushuluddin mampu menjadi pemimpin yang berkarakter Qur’ani, berilmu, dan berdampak bagi masyarakat. Kami bangga dan berharap semangat ini bisa menular kepada mahasiswa lainnya,” tuturnya. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar, sekaligus mengharumkan nama Fakultas Ushuluddin dan IDAQU Jakarta di tingkat nasional.

Mahasiswa Ushuluddin IDAQU Jakarta Raih Penghargaan Pemimpin Muda 2025 Read Post »

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IDAQU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Yayasan Mughni Mengaji

Kegiatan ini berlangsung di salah satu panti asuhan di Jakarta dan diikuti oleh para mahasiswa, dosen pembimbing, serta puluhan anak-anak panti yang antusias berpartisipasi. Dengan mengusung tema “Menebar Kebaikan dan Ilmu Bersama Masyarakat”, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai kepedulian sosial dan mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar. Beragam kegiatan edukatif dan interaktif diadakan, mulai dari permainan islami, pembelajaran akhlak, hingga pembagian hadiah bagi anak-anak. Tangerang Selatan 15 Oktober 2025 Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Yayasan Mughni Dakwah Center Indonesia (Mughni Mengaji), Pondok Jagung Timur, Serpong, Tangerang Selatan. Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr.Mohamad Mualim, Lc.,Ma. menyampaikan apresiasi atas semangat mahasiswa yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. “Kegiatan pengabdian seperti ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang dipelajari sekaligus menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab sosial,” ujarnya. Beliau juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin di berbagai tempat sebagai bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Anak-anak panti menyambut kegiatan ini dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Mereka tampak antusias mengikuti setiap sesi yang dibawakan oleh mahasiswa. Suasana kekeluargaan dan keceriaan terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IDAQU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Yayasan Mughni Mengaji Read Post »

Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta Menandatangani MoA dengan STAI Sadra Jakarta

Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sadra Jakarta melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilaksanakan pada Senin, 13 Oktober 2025, bertempat di Kampus IDAQU Jakarta. Acara berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan semangat kolaborasi antar perguruan tinggi Islam. Penandatanganan MoA dilakukan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta, Dr. Mohammad Mualim, Lc.,MA. dan Ketua STAI Sadra Jakarta yang diwakili oleh Dr. Muhammah shodiq M.A Kerja sama ini mencakup pengembangan bidang akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di kedua lembaga. Melalui kolaborasi ini, diharapkan kedua institusi dapat saling mendukung dalam memperkuat kajian keislaman dan memperluas jaringan akademik.Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta, Ust. Mualim, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antar perguruan tinggi Islam. “Kami sangat mengapresiasi terjalinnya kerja sama ini. Harapannya, kolaborasi antara Fakultas Ushuluddin IDAQU dan STAI Sadra dapat melahirkan kegiatan ilmiah yang produktif, meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa, serta memperkuat peran perguruan tinggi Islam dalam menjawab tantangan zaman,” ujar Ust. Mualim. Sementara itu, Dr. Muhammah shodiq M.A yang mewakili STAI Sadra menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak IDAQU. Ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas kampus untuk memperkuat kontribusi dunia akademik terhadap kemajuan peradaban Islam. Melalui MoA ini, Fakultas Ushuluddin IDAQU dan STAI Sadra berkomitmen untuk melaksanakan program-program kolaboratif yang berorientasi pada pengembangan ilmu dan pemberdayaan mahasiswa.

Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta Menandatangani MoA dengan STAI Sadra Jakarta Read Post »

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin IDAQU Bahas Isu Antisemitisme dalam Kajian Tafsir dan Hadis

Jakarta (13 Oktober 2025) – Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta kembali menggelar kegiatan akademik bertaraf nasional melalui Seminar Nasional bertajuk “Diseminasi Penelitian Antisemitisme dalam Tafsir dan Hadis (Studi Kritis, Dialog, dan Upaya Preventif)” yang berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025 di Kampus Institut Daarul Qur’an Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Dr. M. Asgar Muzakki, Lc., M.Ag. dan Dr. Mohamad Mualim, Lc., M.A. dari IDAQU Jakarta, M. Rifian Panigoro, M.A. dari IAIN Gorontalo, serta Dr. Muhammad Shodiq, M.A. dari STAI Sadra Jakarta. Seminar ini bertujuan untuk memperluas wawasan akademik mahasiswa dan dosen dalam memahami isu-isu kontemporer, khususnya terkait pandangan Islam terhadap antisemitisme melalui pendekatan tafsir dan hadis. Diskusi berlangsung secara ilmiah dengan menekankan pentingnya kajian kritis, dialog lintas keilmuan, serta upaya preventif terhadap munculnya bias atau intoleransi dalam studi keislaman Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta, Ida Kurnia Shafa, M.Ag, Lc., M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kesadaran akademik di kalangan mahasiswa agar lebih objektif dan kritis dalam memahami isu global dari perspektif keilmuan Islam. “Melalui seminar ini, kita belajar bahwa Islam adalah agama yang menolak segala bentuk kebencian dan diskriminasi. Kajian tafsir dan hadis harus menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan,” ujar Dr. Mualim. Di sinilah pentingnya forum ilmiah ini. Kita tidak hanya berdiskusi tentang teks, tetapi juga tentang konteks. Kita tidak hanya membedah ayat dan hadis, tetapi juga membangun dialog — agar tafsir dan hadis dipahami sebagai sumber nilai kemanusiaan dan perdamaian, bukan alat legitimasi prasangka dan permusuhan. Para narasumber kita hari ini akan mengajak kita menyelami dua khazanah besar dalam Islam:Pertama, dari perspektif tafsir, bagaimana ulama klasik dan modern menafsirkan ayat-ayat yang sering dikaitkan dengan umat Yahudi dan bagaimana kritik tafsir kontemporer mencoba melampaui paradigma konflik menuju paradigma dialog.Kedua, dari perspektif hadis, bagaimana kita membaca teks-teks hadis yang tampak kontroversial dengan pendekatan ilmiah, historis, dan etis, sehingga terhindar dari generalisasi dan kebencian berbasis agama.Kedua, dari perspektif hadis, bagaimana kita membaca teks-teks hadis yang tampak kontroversial dengan pendekatan ilmiah, historis, dan etis, sehingga terhindar dari generalisasi dan kebencian berbasis agama. Melalui seminar ini, kita berharap lahir kesadaran baru bahwa Islam, dengan spirit rahmatan lil ‘alamin, sesungguhnya menolak segala bentuk diskriminasi, termasuk antisemitisme. Sebaliknya, Islam mendorong keadilan, penghormatan terhadap perbedaan, dan dialog antarumat beragama sebagai jalan menuju kedamaian global.

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin IDAQU Bahas Isu Antisemitisme dalam Kajian Tafsir dan Hadis Read Post »

Scroll to Top