Fakultas Ushuluddin IDAQU dan UIN Kudus Perpanjang Kerja Sama Akademik pada Forum Dekan PTKI
BANDUNG — Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an Jakarta (IDAQU) kembali memperkuat jejaring akademiknya melalui penandatanganan perpanjangan Memorandum of Agreement (MOA) dengan Fakultas Ushuluddin UIN Kudus. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 3 Desember 2024, bertempat di sela-sela agenda Forum Dekan Fakultas Ushuluddin PTKI se-Indonesia yang diadakan di Bandung. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dr. Mohamad Mualim, Lc., MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Jakarta, bersama Prof. Dr. H. Ahmad Atabik, Lc., M.A, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Kudus. Perpanjangan MOA ini menjadi momentum penting bagi kedua fakultas untuk melanjutkan berbagai program kolaborasi yang telah berjalan, sekaligus membuka peluang kerja sama baru yang lebih inovatif dan produktif. Dr. Mohamad Mualim menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Fakultas Ushuluddin IDAQU dalam memperluas jejaring keilmuan, meningkatkan kualitas akademik, dan menghadirkan ruang sinergi antarlembaga. “Kerja sama ini bukan sekadar perpanjangan dokumen, tetapi penegasan bahwa Ushuluddin harus menjadi ruang yang aktif dalam menghadirkan kontribusi ilmiah dan sosial bagi umat. Bersama UIN Kudus, kami optimis dapat melahirkan program-program yang berdampak luas,” ujarnya. Sementara itu, Prof. Dr. Ahmad Atabik menyambut hangat keberlanjutan kemitraan ini dan menegaskan pentingnya kolaborasi antarfakultas Ushuluddin di tengah dinamika keilmuan yang semakin berkembang. Ia menyampaikan bahwa Fakultas Ushuluddin UIN Kudus terbuka untuk memperkuat kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta seminar keilmuan. Perpanjangan MOA ini juga menjadi bukti nyata bahwa Forum Dekan tidak hanya menjadi ruang diskusi strategis, tetapi juga sarana mempererat kolaborasi akademik lintas institusi. Fakultas Ushuluddin IDAQU memandang momentum ini sebagai langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan kualitas pendidikan tinggi keislaman di Indonesia. Kedua belah pihak menutup prosesi dengan harapan agar kerja sama ini terus melahirkan kontribusi nyata dalam pengembangan studi Al-Qur’an, hadis, dan keilmuan Ushuluddin yang relevan dengan tantangan zaman.






