Kisah Mahasiswa Ushuluddin Prodi IAT Menjadi Imam Muda Korea
Muhammad Khikman Faqih, mahasiswa Idaqu yang pernah menjadi seorang imam dan guru mengaji di Negeri Gingseng, Korea Selatan. Pemuda asal Pemalang, Jawa Tengah ini merupakan lulusan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang.
Pemuda kelahiran Pemalang, 26 Februari 1999 ini dikenal memiliki suara yang merdu dan sering membagikan ilmu lewat berbagai forum kajian hingga sosial media seperti Youtube dan Instagram. Saat ini Faqih sedang menimba ilmu di Prodi IAT (Ilmu Al-Qur’an dan Tahfidz) Institut Daarul Qur’an Jakarta. Faqih mengaku mempelajari tentang makna dan tafsir Al-Qur’an pertama kalinya di Idaqu, karena semasa di Pesantren masih ditekankan dalam hal membaca dan menghafal Al-Qur’an.
“Alasan saya memilih prodi IAT adalah karena dari dulu orang tua saya selalu mengarahkan, selalu membimbing dan memotivasi untuk belajar Al-Qur’an. Maka dari itu saya ingin belajar lebih jauh lagi tentang Kalamullah,” ucap Faqih. Selain sebagai mahasiswa, Khikman Faqih juga mengajar di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an bagian Tahfidzul Qur’an serta mengisi event seperti kajian atau motivasi.
Faqih telah berhasil mendapatkan Sanad Al-Qur’an yang bersambung hingga Nabi Muhammad. Lalu pada Oktober kemarin ia juga berhasil mendapatkan Sanad Matan Jazari yang menjelaskan tentang ilmu tajwid.
“Rencana kedepan saya akan lebih memperdalam lagi tentang ilmu Al-Qur’an untuk bisa memberikan atau mengamalkan apa yang sudah saya dapatkan tidak hanya untuk diri saya sendiri tapi juga keluarga, teman-teman, umat muslim dan seluruh dunia,” ujar Faqih.
Pada akhir sesi Faqih sempat berpesan pada teman-teman mahasiswa “Tetap berjuang, tetap semangat dan istiqomah, ingat tujuan utama kita dalam menjadi mahasiswa adalah menjadi orang yang bermanfaat. Jika kita ingin menjadi orang yang sukses maka kejarlah cita-cita setinggi langit dan niatkan juga karena Allah, sungguh-sungguh dan sabar,” tutupnya.