Fakultas Ushuluddin IDAQU Sukses Gelar Seminar dan Workshop Metodologi Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir Bersama Program Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tangerang — Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) sukses menjalin kolaborasi strategis dengan Program Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui penyelenggaraan Seminar dan Workshop Metodologi Penelitian serta Penulisan Karya Ilmiah Al-Qur’an dan Tafsir. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 29 November 2025, dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta para peneliti muda yang antusias mendalami perkembangan kajian Al-Qur’an dan hadis.

Acara dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU, Dr. Mohamad Mualim, Lc., MA, yang menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat ekosistem keilmuan Al-Qur’an dan Tafsir di lingkungan akademik. “Kegiatan ini adalah ruang perjumpaan gagasan dan pembaruan metodologis. Kami sangat mengapresiasi PkM yang diinisiasi oleh Program Magister IAT UIN Jakarta dan menjadikannya sebagai momentum memperkaya wawasan akademik civitas Fakultas Ushuluddin,” ujar Dr. Mualim.

Kegiatan seminar dan workshop menghadirkan dua narasumber terkemuka dalam bidang Al-Qur’an, Tafsir, dan Studi Hadis, yakni Prof. Kusmana, MA., Ph.D, dan Dr. Ahmad Fudhail, M.Ag. Keduanya memberikan paparan mendalam mengenai dinamika metodologi penelitian yang terus berkembang seiring perubahan kebutuhan masyarakat kontemporer.

Dalam pemaparannya, Prof. Kusmana menekankan pentingnya memahami teks Al-Qur’an dan hadis tidak hanya berdasarkan konteks historis, tetapi juga secara kreatif dan relevan dengan realitas kekinian. Ia memperkenalkan salah satu gagasan barunya, yaitu “Tafsir Tepian”—sebuah pendekatan yang dirancang sebagai ruang inklusif bagi para peneliti tafsir kontemporer. Melalui konsep ini, para peneliti diberi peluang untuk diakui sebagai mufassir tanpa terbebani oleh persyaratan tradisional ilmu tafsir klasik yang sangat ketat, selama tetap menjaga disiplin ilmiah dan integritas metodologis.

Sementara itu, Dr. Ahmad Fudhail menguraikan bagaimana metodologi hadis dan kajian keislaman lain juga terus mengalami revitalisasi. Menurutnya, pembacaan yang luwes, fleksibel, dan responsif terhadap perubahan sosial merupakan kunci agar teks-teks keagamaan tetap mampu berkontribusi bagi kehidupan modern.

Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU, Dr. Ida Kurnia Shofa, M.Ag, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kolaborasi ini bukan hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga memperkaya wawasan metodologis mahasiswa dan dosen. Kami berharap kerja sama semacam ini terus berlanjut untuk menghidupkan atmosfer ilmiah yang produktif dan progresif,” ungkapnya.

Keberhasilan penyelenggaraan seminar dan workshop ini menegaskan komitmen Fakultas Ushuluddin IDAQU dalam membuka ruang sinergi akademik lintas kampus dan menghadirkan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu Al-Qur’an, Tafsir, dan Studi Islam kontemporer.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top