Dekan Fakultas Ushuluddin IDAQU Hadiri Rakernas Forum Dekan PTKI dan Ikut Rumuskan “Resolusi Shakti 2025”

BANDUNG — Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU), Dr. Mohamad Mualim, Lc., MA, menghadiri Rapat Kerja Nasional Forum Dekan (Fordek) Fakultas Ushuluddin Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia yang diselenggarakan pada 2–4 Desember 2025 di Hotel Shakti, Bandung. Forum nasional ini menjadi wadah strategis bagi para dekan untuk merumuskan langkah-langkah akademik dan kepemimpinan nilai dalam merespons krisis ekologi yang semakin mengkhawatirkan. Dengan mengangkat tema “Ekoteologi: Meneguhkan Peran Ushuluddin dalam Merawat Alam dan Kemanusiaan”, lebih dari 30 pimpinan fakultas Ushuluddin berkumpul untuk memperkuat peran keilmuan Ushuluddin dalam menjaga keberlanjutan alam dan kemanusiaan.

Dalam forum tersebut, para peserta berhasil menyepakati sebuah dokumen penting bertajuk “Resolusi Shakti 2025”, yang berisi komitmen transformatif berbasis ekoteologi Islam. Resolusi ini merangkum delapan pilar gerakan yang saling berkelindan, mulai dari upaya reinterpretasi teologis guna menegaskan kembali peran manusia sebagai penjaga bumi, hingga transformasi kurikulum berbasis ekoteologi untuk menjadikan kampus sebagai laboratorium hidup yang ramah lingkungan. Rumusan tersebut juga menekankan pentingnya riset interdisipliner dalam melahirkan solusi konkret, penguatan pendampingan komunitas dan filantropi ekologis, serta pengembangan aliansi lintas sektor bersama berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, forum mendorong penerapan ekonomi regeneratif berlandaskan nilai Islam, pembentukan platform digital terbuka sebagai ruang edukasi dan kolaborasi, serta kampanye global yang menempatkan Indonesia sebagai rujukan ekoteologi Islam dunia. Para dekan sepakat bahwa persoalan ekologis tidak cukup diselesaikan melalui pendekatan teknis, tetapi memerlukan pembaruan spiritual, teologis, dan kultural, di mana Ushuluddin memegang posisi penting dalam membangun kesadaran ekologis masyarakat.

Rakernas juga menghasilkan keputusan signifikan dengan terpilihnya Prof. Dr. H. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebagai Ketua Fordek Ushuluddin PTKI se-Indonesia periode 2025–2028. Ia menggantikan Prof. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd, yang telah menyelesaikan masa kepemimpinannya sejak 2022. Di samping agenda utama, forum ini turut menunjukkan komitmen sosial para dekan melalui inisiatif donasi untuk korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, serta aksi penanaman pohon di Kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai bentuk nyata kepedulian ekologis.

Terkait keterlibatannya dalam kegiatan nasional ini, Dr. Mohamad Mualim menyampaikan apresiasi dan tekad untuk memperkuat kontribusi Fakultas Ushuluddin IDAQU dalam isu lingkungan dan kemanusiaan. Beliau menegaskan, “Rakernas ini bukan sekadar forum pertemuan, tetapi momentum untuk menegaskan kembali tanggung jawab moral dan ilmiah kita terhadap keberlangsungan alam. Fakultas Ushuluddin IDAQU siap berperan aktif dalam mengimplementasikan Resolusi Shakti 2025 sebagai ikhtiar kolektif menjaga bumi dan memuliakan kehidupan.” Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa kolaborasi antar-fakultas Ushuluddin di seluruh Indonesia menjadi modal penting dalam membangun gerakan ekoteologi Islam yang berdaya guna dan berdampak luas.

Dengan partisipasi aktif tersebut, Fakultas Ushuluddin IDAQU mempertegas komitmennya untuk terus hadir dalam percakapan nasional terkait isu lingkungan, sekaligus memperluas kontribusi akademik demi terwujudnya peradaban yang lebih lestari.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top