Diskusi Ilmiah Fakultas Ushuluddin IDAQU Hadirkan Muhammad Nuruddin sebagai Pembicara Utama
Tangerang, 16 Oktober 2024 — Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an Jakarta menggelar diskusi ilmiah dengan menghadirkan Muhammad Nuruddin, Lc., M.A. sebagai pembicara utama. Acara yang bertema “Logical Fallacy dalam Memahami Al-Qur’an dan Hadis” ini berlangsung di kampus IDAQU dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, masyarakat serta tamu undangan.
Selain Muhammad Nuruddin, narasumber lain yang turut mengisi acara adalah Muhamad Mualim, Lc., M.A. (Dekan Fakultas Ushuluddin) dan Muhammad Ghifari, S.Hd., M.Ag. (Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin). Ketiga pembicara memberikan wawasan mendalam mengenai metodologi pemahaman yang tepat dalam konteks kajian Al-Qur’an dan hadis.
Diskusi ini disambut dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang hadir aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, menggali lebih dalam tentang pentingnya metode berpikir kritis dan logis dalam memahami ajaran agama. Para narasumber menekankan bahwa kesalahan berpikir logis (logical fallacy) bisa menyebabkan kesalahpahaman dalam menafsirkan teks-teks agama.
Muhammad Nuruddin, yang saat ini menjadi sorotan publik, juga mengangkat beberapa isu yang relevan dengan diskusi sebelumnya, termasuk keterlibatannya dalam debat dengan Prof. Dr. Mun’im Sirry, M.A. dari University of Notre Dame. Dalam debat tersebut, mereka membahas apakah Al-Qur’an dapat dianggap sebagai kalamullah sekaligus kalam nabi. Selain itu, Nuruddin juga sempat berdebat dengan Guru Gembul tentang apakah akidah dapat dikategorikan sebagai ilmu ilmiah.
Nuruddin, yang merupakan alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, dikenal sebagai sosok intelektual muda produktif dan aktif dalam dunia pendidikan. Saat ini, ia menjabat sebagai pengasuh Pondok Pesantren Modern Daarul Archam, Tangerang, dan telah menerbitkan sejumlah buku. Salah satu karyanya yang fenomenal, Ilmu Mantik: Panduan Mudah dan Lengkap untuk Memahami Kaidah Berpikir, meraih penghargaan dalam Islamic Book Fair (IBF) Award 2023 sebagai buku nonfiksi dewasa terbaik.
Dengan diskusi ilmiah ini, Fakultas Ushuluddin IDAQU memperkuat komitmennya dalam menghadirkan forum-forum pemikiran kritis yang dapat diakses oleh publik. Dekan Fakultas Ushuluddin, Muhamad Mualim, menyatakan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari upaya kampus untuk mendorong dialog terbuka dan produktif dalam rangka memperdalam pemahaman agama secara komprehensif.