Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Gelar Seminar Nasional “Relevansi Riwayat Profetik Tentang Habbatusauda, Air Seni Unta, Dan Sayap Lalat Dalam Perspektif Kedokteran Modern”
Prodi Ilmu Hadis Institut Daarul Quran Jakarta mengadakan Seminar Nasional yang dilaksanakan secara online dan offline, Rabu (20/10). Seminar Kali ini mengusung tema “Relevansi Riwayat Profetik Tentang Habbatusauda, Air Seni Unta, Dan Sayap Lalat Dalam Perspektif Kedokteran Modern”.
tujuan diadakannya seminar ini untuk mengetahui otoritas hadis-hadis Medis dalam segi kualitas hadis dan pandangan Medis terkait hal tersebut. Narasumber pada seminar nasional ini mendatangkan dokter yang mempunyai keahlian di bidang Medis yang akan menjelaskan hadis-hadis Medis dalam pandangan Medis.
Acara dii buka oleh MC sekaligus moderator yaitu Evi Apriliani Mahasiswi Institut Daarul Quran Jakarta. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan penyampaian materi dari Narasumber.Adapaun pemateri pertama oleh Ibu Dr. Dadah Sa’adah, M.Ag., beliau menyampaikan tentang kualitas hadis medis terkait Hadis Habbatusauda, Air Seni Unta dan Sayap Lalat. Dari pemaparan beliau dapat di simpulkan bahwasanya dari segi sanad dan matan tidak ada yang bermasalah, bahkan beliau juga menjelaskan menegenai latar belakang hadis asbabul wurud ari hadis tersebut.
Pemateri kedua dilanjutkan oleh Ibu Dokter Riris Syifa Fauziah, beliau penulis sekaligus Dokter salah satu klinik yang ada di daerah Tangerang. Beliau membedah penelitian yang berhubungan dengan hadis-hadis Medis yang telah diseutkan diatas. Dari pemaparan beliau dapat disimpulkan bahwa Camile urine yang sedang menyusui lebih bagus, untuk anti cancer karena mempunyai efek adiks ekspekular setara dengan obat aspirin, sedangkan sayap lalat yang mengandung obat serta racun, bakteri dan jamur bertumbuh di sayap kiri lalat dan di sayap kanan lalat terdapat penawar nya. Dokter Riris juga menjelaskan mengenai Habbatusauda yang terdapat prefekmolon (hormon tubuh) untuk meningkatkan imun tubuh dan terdapat juga senyawa aktif timukhinor (peradangan).
Pemateri terakhir dari Bapak Asgar Muzakki, Lc., M.A,. Beliau menyimpulkan bagaimana sains dengan agama berkolaborasi atau berinterkoneksi satu sama lain, sehingga jangan sampai terjadi perdebatan antara sains dan agama. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah masalah duniawi adalah suatu hal yang mutlak. Acara dilanjutkan ke sesi tanya jawab dan diakhiri dengan dokumentasi.
