• 021 31 118 118
  • info@idaqu.ac.id
  • Cipondoh, Tangerang, Banten
Berita
Kunjungan dan Studi Banding Fakultas Ushuluddin ke Darus Sunnah Ciputat Jakarta

Kunjungan dan Studi Banding Fakultas Ushuluddin ke Darus Sunnah Ciputat Jakarta

Fakultas Ushuluddin mengadakan kunjungan dan studi banding ke Pondok pesantren Darus Sunnah, Kamis (2/2). Pada kunjungan kali ini membahas tentang kerjasama dan penandatanganan MoU.

Dalam sambutannya Pimpinan Darus Sunnah, yakni KH. Zia Ul Haramein, Lc., M.Si. menyampaikan ucapan terimakasih dan turut senangatas kedatangan tamu dari Idaqu. “Semoga dengan kerjasama ini kita bisa saling membantu atas apa yang telah kita rencanakan sebagai upaya juga usaha untuk menegakkan kajian di Nusantara”, Ucap Pimpinan Darus Sunnah.

Ungkapan harapan yang sama pun diutarakan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an Jakarta, Mohammad Mualim, Lc., M.A., yang terlebih dahulu memperkenalkan para dosen Fakultas Ushuluddin yang menghadiri pertemuan tersebut. Dalam sambutan nya beliau mengatakan “Terima kasih kepada Darus Sunnah yang telah menerima silaturahmi dari kami, semoga nanti nya mahasiswa Idaqu bisa melakukan magang aaupun PKL di Darus Sunnah”, ujarnya.

Menurut Dekan Fakultas Ushuluddin, Seorang Mahasiswa ilmu hadist harus bisa memiliki kemampuan untuk dapat menyampaikan dakwah di masyarakat dengan tidak kaku. “Harapan kami dengan pertemuan ini Darus Sunnah bisa berbagi bagaimana cara nya supaya pembelajaran hadis ini bisa menarik, mengingat pula Darus Sunnah merupakan salah satu barometer hadis yang ada di Indonesia”.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang Pondok Darus Sunnah oleh Muhammad Hanifuddin Lc., S.S.I., S.Sos., M.Si. Pendiri dari Darus Sunnah ini adalah seorang ulama terkenal yakni Kiai Ali Mustofa Ya’kub, beliau membangunnya tahun 2009 dan mulai ditempati tahun 2010. Pasca wafatnya Sang Kiai pada tahun 2016, Darus Sunnah terus melakukan perkembangan program dan kurikulum untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Muhammad Hanifuddin mengatakan Darus Sunnah dalam mengkader ulama hadist berpegang pada tiga kunci utama yang pernah di sampaikan Guru nya (KH. Mustafa Ya’qub, pendiri Darus Sunnah), yaitu “Memiliki aqidah yang kuat, punya posisi yang jelas, dan meyampaikan ilmu harus dengan lemah lembut”.

Selanjutnya, penandatanganan MoU antara Institut Darul Qur’an yang diwakili oleh Mohammad Mulim. Lc., M.A dengan Darus Sunnah yang di wakili oleh KH. Zia Ul Haramein, Lc., M.Si. hingga pemberian cinderamata dari ke dua belah pihak.

Semoga dengan adanya kerjasama ini kita bisa saling membantu untuk menjadikan generasi Indonesia yang berpegang teguh pada ajaran Al-Quran dan Sunnah serta bisa mengajarkannya untuk berkhidmat di masyarakat.

394 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *