Mengenal Lebih Dekat Muhammad Fahilah Azka, Dosen IAT yang Berjuang Melawan Arus Paham Liberal
Jakarta, 25 Mei 2023 – Muhammad Fahilah Azka, atau yang akrab dipanggil Azka, adalah seorang dosen muda yang aktif dalam melawan arus paham liberal di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Azka, yang lahir pada 3 Juli 1993 di Jakarta tercatat sebagai salah satu Dosen Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin Institut Daarul Qur’an (IDAQU) Jakarta.
Selain menjadi dosen di IDAQU, Azka juga terlibat sebagai pengajar di Sekolah Pemikiran Islam (SPI). SPI adalah lembaga yang hadir sebagai respons intelektual terhadap tantangan pemikiran yang dihadapi umat Muslim Indonesia, terutama dalam menentang pemikiran Islam liberal. Lembaga ini dikenal degan gerakannya #IndonesiaTanpa JIL, sebagai gerakan yang berkomitmen untuk menghadirkan pemahaman Islam yang autentik tengah masyarakat.
Azka juga terdaftar sebagai anggota dan peneliti di INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations), sebuah lembaga kajian pemikiran dan peradaban Islam di Indonesia. INSISTS, yang didominasi oleh kaum intelektual muda Muslim, bertujuan untuk memperkenalkan kembali pemikiran Islam yang murni dan autentik kepada masyarakat Indonesia serta menentang segala bentuk pemikiran Islam liberal yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama.
Dalam perjalanan pendidikannya, Azka menyelesaikan gelar Sarjana (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil jurusan Tafsir Hadis di Fakultas Ushuluddin. Kemudian, ia melanjutkan studi Magister (S2) di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dengan mengambil Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). Saat ini, Azka sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi S3 di Malaysia. Ia bercita-cita melanjutkan studinya di Malaysia karena memiliki kekaguman yang mendalam terhadap salah satu gurunya, yakni Syed Muhammad Naquib al-Attas.
Dengan semangat juangnya dan semangat belajar yang tinggi, Muhammad Fahilah Azka terus memperjuangkan pemahaman Islam yang autentik di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Melalui perannya sebagai dosen, pengajar, dan aktivis, Azka terus mendorong diskusi dan refleksi kritis tentang pemahaman agama yang kuat dan berakar pada nilai-nilai tradisional. Dalam menghadapi arus globalisasi dan modernisasi, Azka menjadi teladan bagi generasi muda yang ingin mempertahankan identitas keagamaan mereka.
Pengabdian Azka tidak hanya terbatas pada lingkungan akademik. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Azka sering terlibat dalam kegiatan pengajian, ceramah, dan seminar di berbagai daerah untuk menyebarkan pemahaman Islam yang autentik. Selain itu, ia juga terlibat dalam program-program pengembangan diri dan pelatihan bagi pemuda agar dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Dengan segala usaha dan komitmen yang ia perlihatkan, Muhammad Fahilah Azka terus menjadi sosok yang diperhitungkan dalam melawan arus paham liberal di Indonesia. Kehadirannya sebagai dosen, pengajar, dan aktivis memberikan harapan bagi mereka yang ingin menjaga keutuhan dan kekokohan pemahaman agama dalam menghadapi perkembangan zaman. Azka membuktikan bahwa dengan pengetahuan, semangat, dan dedikasi, perlawanan terhadap paham liberal dapat dilakukan untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai keagamaan yang autentik.